Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 21:01:17【Tempat Makan】763 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka berkunjung ke Pabrik Gula (PG) Gempolkrep di Kab

Perjuangan kita bukan hanya untuk swasembada gula tapi juga Save Molases Nasional. Mari kita dukung Presiden Prabowo yang sangat memperhatikan keberlangsungan industri gula Indonesia,
Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendorong kemandirian industri gula nasional dari hulu ke hilir demi mewujudkan swasembada gula serta Save Molases Nasional.
"Perjuangan kita bukan hanya untuk swasembada gula tapi juga Save Molases Nasional. Mari kita dukung Presiden Prabowo yang sangat memperhatikan keberlangsungan industri gula Indonesia," kata Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka di Surabaya, Senin.
Save Molases Nasional sendiri merupakan sebuah target baru pemerintah Indonesia untuk mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan molases atau tetes tebu secara nasional khususnya dalam konteks industri gula dan ketahanan pangan.
Menurut Rieke, langkah pemerintah sudah cepat dalam merespons persoalan penyerapan gula petani yang sebelumnya terdapat sekitar 100 ribu ton gula petani yang belum terserap.
Baca juga: ESDM gandeng industri singkong hingga tebu genjot produksi etanol
Persoalan itu, kata dia, telah teratasi melalui koordinasi lintas kementerian serta DPR RI dan dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Bahkan pimpinan Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto akhirnya berkomunikasi dengan berbagai pihak hingga keluar anggaran dari kas negara sebanyak Rp1,5 triliun.
Anggaran tersebut digunakan untuk menugaskan dua pabrik gula BUMN yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) untuk menyerap gula petani yang belum tertampung.
Ngak hanya itu, upaya diperkuat dengan kebijakan pemerintah yang telah menghapus Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen terhadap penjualan gula petani sehingga meningkatkan daya saing dan menunjukkan keberpihakan terhadap produksi dalam negeri.
Baca juga: SGN: Harga gula Rp14.500 per kilogram jaga keberlanjutan petani tebu
Selain menyoroti aspek hilir gula, Rieke juga menegaskan pentingnya pengembangan produk turunan tebu salah satunya molases atau tetes tebu yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Ia menyebutkan, molases berpotensi menjadi bahan baku penting bagi industri makanan, farmasi, kosmetik, dan energi baru terbarukan khususnya etanol.
“Karena pada 2027 kita akan menuju program E10,” kata Rieke.
Baca juga: Komisi VI DPR dan SGN pantau kesiapan industri bioenergi di Mojokerto
Suka(91716)
Sebelumnya: Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen
Selanjutnya: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
Artikel Terkait
- Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat
- Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus
- Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam
- Produk biji
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba
- Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah
- Ahli kemukakan tiap individu butuhkan nutrisi yang berbeda
- Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG
- Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia
Resep Populer
Rekomendasi

Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi

Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat

Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Produk biji

Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih

Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami